Kalo habis baca artikel ini, aku suka berpikir, kayaknya bener nih pendapat Tung. Silahakan dibaca, mudah2an bermanfaat. Jangan salahkan saya ya kalo baru kirim sekarang, hehehe
BEJ adalah singkatan dari:'B' dari Blame menyalahkan Orang Lain; 'E' dari Excusesss beralasan; 'J' dari
Justify Menghakimi/ MembenarkanOrang-orang yang miskin, ketika terjadi sesuatu hal di dalam
hidupnya dia, dia sibuk BEJ. Blame: Dia menyalahkan lingkungannya, dia menyalahkan negara,
menyalahkan presidennya, bahkan menyalahkan orang tuanya, bahkan pula menyalahkan engkongnya,
karena dilahirkan miskin makanya sekarang dia merasa sebagai turunannya orang miskin, atau
menyalahkan pendidikannya, menyalahkan umurnya, menyalahkan bahwa dia merasa tidak ada
peluang, dia selalu menyalahkan. Lalu dia juga Excuse/ beralasan: Saya masih muda, saya masih belum
belajar, saya belum pengalaman. Ini yang menyedihkan, orang-orang yang selalu BEJ seringkali yang dia
katakan adalah kebenaran, tetapi saya tegaskan sekali lagi bahwa kebenaran itu TIDAK ADA
MANFAATNYA! Satu-satunya Manfaatnya untuk dia adalah MENGHENTIKAN DIA UNTUK MENJADI KAYA,
menghentikan dia untuk Take Action/ Bertindak untuk menjadi lebih baik, menghentikan dia untuk
belajar menjadi lebih baik. Kemudian Justify/ menghakimi/ membenarkan: Ketika ada orang lain yang
lebih sukses daripada dia, dia bilang: "O.. terang saja, tidak heran, sudah layak dan sepantasnya". Dia
selalu justify orang lain yang lebih sukses daripada dia tanpa BELAJAR. Ketika ada orang yang kaya, dia
selalu omong: "terang saja dia kaya, dia anaknya orang kaya..., sekolah di luar negeri.., bahasa inggris
lancar.., kenal anak menteri dimodalin BMW.., ya terang saja dia sekarang sukses dalam
usahanya..".Pertanyaan saya: "Ada tidak anaknya orang miskin yang sekarang SUKSES dan Kaya?
Jawabannya selalu: Ada. Tapi ketika ada orang yang terbiasa men-Justify/ Membenarkan orang lain lebih
hebat daripada dia, Maka dia akan ngomong bagaimana? "Oh terang saja, dia anaknya orang miskin
toh.. saya tau kenapa dia bisa kaya. Ya karena dia daya juangnya kuat. Dan Ya terang saja, anaknya orang
miskin daya juangnya harus kuat. "Ketika kita tanya: "lah kamu kenapa?" Dia jawab: "lah saya anaknya
orang menengah sih.., makanya daya juang saya menengah.."Lihat cara berpikirnya. Ketika orang tidak
berhasil, dia akan selalu Tell Story, dia akan menceritakan Blame, Excuse, atau Justify.
Nah Prinsip Milyarder yang diceritakan disini adalah SELALU BELAJAR, bukan menyalahkan. Ketika dia
belum berhasil, dia selalu tanya: apa yang harus saya pelajari dari kejadian ini yang akan membuatsaya
jadi lebih baik, lebih hebat, lebih dahsyat, lebih kuat, lebih kaya, lebih langsing, lebih harmonis, lebih
tahan lama, lebih dari apapun.. sehingga kita maju selangkah lebih baik dibanding orang yang
menyalahkan. Pertanyaan saya: Sudah BELAJAR apa Anda hari ini? Belajar apa yang akan membuat
Anda jadi lebih baik? Selalu tanya hal ini tiap hari, sehingga apapun yang terjadi dalam hidup ini, kita beri
arti yang akan membuat kita menjadi lebih baik.
Justify Menghakimi/ MembenarkanOrang-orang yang miskin, ketika terjadi sesuatu hal di dalam
hidupnya dia, dia sibuk BEJ. Blame: Dia menyalahkan lingkungannya, dia menyalahkan negara,
menyalahkan presidennya, bahkan menyalahkan orang tuanya, bahkan pula menyalahkan engkongnya,
karena dilahirkan miskin makanya sekarang dia merasa sebagai turunannya orang miskin, atau
menyalahkan pendidikannya, menyalahkan umurnya, menyalahkan bahwa dia merasa tidak ada
peluang, dia selalu menyalahkan. Lalu dia juga Excuse/ beralasan: Saya masih muda, saya masih belum
belajar, saya belum pengalaman. Ini yang menyedihkan, orang-orang yang selalu BEJ seringkali yang dia
katakan adalah kebenaran, tetapi saya tegaskan sekali lagi bahwa kebenaran itu TIDAK ADA
MANFAATNYA! Satu-satunya Manfaatnya untuk dia adalah MENGHENTIKAN DIA UNTUK MENJADI KAYA,
menghentikan dia untuk Take Action/ Bertindak untuk menjadi lebih baik, menghentikan dia untuk
belajar menjadi lebih baik. Kemudian Justify/ menghakimi/ membenarkan: Ketika ada orang lain yang
lebih sukses daripada dia, dia bilang: "O.. terang saja, tidak heran, sudah layak dan sepantasnya". Dia
selalu justify orang lain yang lebih sukses daripada dia tanpa BELAJAR. Ketika ada orang yang kaya, dia
selalu omong: "terang saja dia kaya, dia anaknya orang kaya..., sekolah di luar negeri.., bahasa inggris
lancar.., kenal anak menteri dimodalin BMW.., ya terang saja dia sekarang sukses dalam
usahanya..".Pertanyaan saya: "Ada tidak anaknya orang miskin yang sekarang SUKSES dan Kaya?
Jawabannya selalu: Ada. Tapi ketika ada orang yang terbiasa men-Justify/ Membenarkan orang lain lebih
hebat daripada dia, Maka dia akan ngomong bagaimana? "Oh terang saja, dia anaknya orang miskin
toh.. saya tau kenapa dia bisa kaya. Ya karena dia daya juangnya kuat. Dan Ya terang saja, anaknya orang
miskin daya juangnya harus kuat. "Ketika kita tanya: "lah kamu kenapa?" Dia jawab: "lah saya anaknya
orang menengah sih.., makanya daya juang saya menengah.."Lihat cara berpikirnya. Ketika orang tidak
berhasil, dia akan selalu Tell Story, dia akan menceritakan Blame, Excuse, atau Justify.
Nah Prinsip Milyarder yang diceritakan disini adalah SELALU BELAJAR, bukan menyalahkan. Ketika dia
belum berhasil, dia selalu tanya: apa yang harus saya pelajari dari kejadian ini yang akan membuatsaya
jadi lebih baik, lebih hebat, lebih dahsyat, lebih kuat, lebih kaya, lebih langsing, lebih harmonis, lebih
tahan lama, lebih dari apapun.. sehingga kita maju selangkah lebih baik dibanding orang yang
menyalahkan. Pertanyaan saya: Sudah BELAJAR apa Anda hari ini? Belajar apa yang akan membuat
Anda jadi lebih baik? Selalu tanya hal ini tiap hari, sehingga apapun yang terjadi dalam hidup ini, kita beri
arti yang akan membuat kita menjadi lebih baik.
-------------------------------------------------- Telkom Point Rejeki Tumpah. Sekali Libas, Rejeki Tumpah Ruah. Kumpulkan Point dan menangkan total hadiah milyaran rupiah + hadiah langsung. ============================= This Email Has been Scan by Antivirus =============================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar